Rabu, 24 Januari 2018

MAINAN WAJIB SNI? INI PENJELASANNYA

Baru-baru ini Netizen Indonesia diramaikan dengan unggahan video mengenai pemusnahan barang atau mainan yang gagal lolos dari bea cukai setelah didatangkan dari luar negeri. Video tersebut viral karena jumlah tebusan yang di bebankan sebesar 7 juta padahal harga mainan sendiri hanya 48 $.

Bea cukai sendiri memberikan penjelasan Awal, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 55/M-IND/PER/11/2013 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/4/2013 tentang SNI Mainan Secara Wajib. Bea cukai kemudian menghimbau agar masyarakat yang membeli mainan dari luar negeri lebih memperhatikan ketentuan impor yang berlaku


Tak berhenti disana, belakangan ada klarifiaksi dari pihak bea cukai sendiri yang mengakui bahwa tak semua mainan butuh SNI. Batasan penggunaan SNI berada pada rentang usia 14 tahun kebawah.
Hal ini menjadi menarik, mengingat pengunggah video sendiri telah memenuhi standar usia tersebut.

Menariknya, dilansir dari Detik.com, Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar BSN Wahyu Purbowasito mengakui memang ada kekeliruan yang terjadi di bagian implementasi aturan tersebut, dalam hal ini di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea dan Cukai).

"Itu tadi yang disampaikan sebenarnya ada missing informasi terhadap pemahaman ini, terhadap regulasi yang ada," katanya ketika ditemui di kantornya, Rabu (24/1/2018).



Dampak dari miss imformasi ini, Bea Cukai mendapat Bullyan dari 9 ribu netizen Facebook.
"Becuk (bea cukai) terlalu berlebihan barang mainan harganya tak seberapa tapi pajak yang diminta kok bisa mencapai Rp 7-8 juta. Lagipula mainan itu tidak ada di Indonesia jelas harus beli di luar negeri. Coba kalau anak-anak artis bawa mainan dari luar negeri ditagih bea apa tidak?," tuturnya.

"Ribet. Ga masuk akal. Masa iya yang beli mainan kisaran ratusan ribu doang. Atau individu yang beli barang import disamakan dengan perusahaan yang memang bergerak di barang import. Aneh ya," ucapnya.

Pemerintah sendiri bukan tanpa alasan, menerapkan penggunaan SNI pada mainan. Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Ditjen Bea dan Cukai, Deni Surjantoro mengungkapkan, setidaknya ada 2 poin yang jadi sorotan kenapa aturan ini sampai diberlakukan. Pertama untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat, kedua untuk memastikan keamanan produk terhadap kesehatan pengguna.

Per hari ini 24/01/2018, Topik ini masih menjadi Popular isue di detik yang menjadi perbincangan para Netizen maupun para kolektor. (Ks)

Baca juga : ESPORT DENGAN PENDAPATAN FANTASTIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maksimalkan Permainan Mobile Legend Kamu Dengan Hero Ini

  Mobile Legend memiliki beragam hero dengan kemampuan yang berbeda-beda tiap karakternya. Namun dalam pemakaiannya tidak jarang permainan d...